Memilih helm untuk touring ?
Bro..
Apa saja yang harus kita persiapkan sebelum melakukan perjalanan dengan sepeda motor alias touring?
Tulisan kali ini masih ada hubungannya dengan tulisan saya terdahulu mengenai Jelajah Borneo .
Saya mulai untuk perlengkapan pelindung kepala alias helm ya bro..
Untuk pengaman kepala kita ini, jangan sampai asal dalam memilih, kalau saya memakai istilah prinsip Jawa, ono rego ono rupo (ada harga ada kualitas), yang pasti pilihlah helm yang sudah bersertifikasi Standart Nasional Indonesia (SNI), DOT (Department Of Transportation), dan SNELL.
Kualifikasi helm yang memenuhi aturan SNI adalah helm terbuka (open face) dan tertutup (full face). helm terbuka memiliki konstruksi bagian yang menutup kepala sampai dengan bagian leher dan menutup depan kuping, sedangkan full face memiliki bentuk helm yang menutup kepala atas, bagian leher dan bagian mulut. Helm yang standar harus memiliki tempurung, lapisan pelindung bagian dalam untuk menyerap energi benturan, pelindung muka, bantalan kenyamanan, lapisan pengaman, alat penahan, tali pemegang, penutup dagu, pet, penutup wajah bagian bawah, lubang ventilasi, lubang pendengaran, jaring helm, dan bidang dasar kepala. (diviarsa@wordpress)
Apa sih DOT itu? DOT adalah kepanjangan dari “Departemen Of Tranportation” atau Departemen transportasi nya Amerika Serikat. DOT telah menetapkan standar helm yang (sedemikian rupa sehingga) boleh beredar di Amerika Serikat, dan standar itu mengharuskan para produsen-produsen helm melakukan uji kelayakan atas produknya masing-masing, apabila mau memenuhi pasar di Amerika Serikat. Setelah mereka merasa sudah memenuhi standar, maka stiker DOT ini mereka tempel sendiri. Jadi bisa di simpulkan bahwa DOT itu merupakan “self claim” dari pabrik helm tersebut.
Sehingga jika merk-merk terkenal seperti AGV, Shoei, Arai, Airoh, Nolan, dll yang telah tertempel stiker DOT ini, bisa dipastikan kalau stiker itu benar adanya, alias asli gak bohong-bohongan atau Cuma aspal (asli tapi palsu). Hal ini dikarenakan apabila helm-helm yang telah tertempel stiker DOT itu masuk ke US, secara random helm itu akan di uji oleh laboraturium DOT yang dilaksanakan oleh NHTSA (National Highway Traffic Safety Association) apakah sudah benar memenuhi standar mereka, dan jika tidak lulus (meskipun sudah tertempel stiker DOT) ancamannya merk tersebut di Blacklist.
SNELL MEMORIAL FOUNDATION merupakan lembaga institusi standar independen yang tidak terikat pada regulasi Negara. Lembaga ini diakui memiliki standar tinggi dan didukung oleh banyak pabrikan helm kelas dunia. Bahkan SNELL melakukan pengujian lebih ketat dari standar pemerintah US. SNELL bahkan memiliki spesifikasi yang sangat spesifik meliputi tipe dan ukuran.
Bagi mereka yang telalh lulus uji standarisasi SNELL harus meregistrasi/melaporkan ke pihak SNELL. Mereka punya website dengan list tipe2 helm yg lulus SNELL. Dan mereka juga punya stiker hologram khusus yg ditempel di bagian dalam helm. (yukimuraichi.blogspot.com)
Selain sertifikasi dari SNELL atau DOT, ada beberapa cara untuk mengetahui apakah helm tersebut berkualitas baik atau tidak. Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
- Memiliki ukuran proprosional – tidak terlalu besar atau sebaliknya
- Tidak kopong – Bila di ketuk bagian batoknya tidak berbunyi nyaring
- Tidak lentur – Helm di posisikan terbalik bila kedua sisinya ditekan tidak berubah bentuknya
- Memiliki ketebalan stirofom sekitar 1 cm dan terdapat lapisan busa setebal 1 cm pada bagian depan
- Jarak dari mulut pemakai dengan ujung helm sekitar 1-1.5 cm
- Kaca helm tidak terlalu tipis, ketebalannya sekitar 2-3 mm
- Terbuat dari bahan Plastik atau Karbon Kevlar
Helm yang baik tentunya berbeda dengan helm yang hanya menarik dari segi penampilanya. Kadang untuk mengetahui kualitas helm tersebut baru terlihat setelah dipakai.
- Helm dengan ukuran yang pas, tidak terasa “lobok/kendor/longgar/lower” saat di pakai 😀
- Suara kendaraan lain terdengar jelas meski kaca helm tertutup
- Kaca helm tidak mudah mengembun maupun kemasukan angin
- Ketika ventilasi helm dibuka hembusan angin masuk melalui lubang ventilasi tersebut
Nah, untuk helm saya sendiri, saya memiliki tiga helm,
yang pertama helm untuk berkendara harian yaitu KYT warna putih (saya lupa serinya apa.. 😀 waktu itu beli di Semarang sekitar tahun 2010 seharga Rp 200.000..
Sudah lama menjaga keamanan kepala saya, bisa di lihat dari corak-corak tattoo alias noda hitam, baret, besetan (jawane), dan noda-noda bekas pemakaian yang lain…
yang kedua NHK Safety Riding Instructor Series (helm resmi peserta kompetisi Safety Riding Astra-Honda 2011) yang jadi favorit saya ketika saya touring keluar kota ataupun dipakai harian ketika cuaca panas (double visor bro!)
nah, yang ketiga alias yang terakhir, saya juga punya helm edisi khusus Honda Community merk INK yang saya dapatkan setelah ikut berkeringat membantu suksesnya pagelaran Honda Bikers Day 2012 Prambanan, sengaja helm yang ini belum saya buka segel-nya, belum saya buka stiker pelindung kaca-nya, karena memang belum pernah saya pakai untuk berkendara… 😀
Nah, sekarang terserah mas bro semua untuk menjatuhkan pilihan dalam memilih helm yang aman, nyaman, dan tepat untuk dipakai berkendara.. 🙂
Keep safety riding bro !
bersambung
apik mas infone..